Aku kini berada
di antara dua dunia—
bukan lagi fana,
belum juga kekal.
Inilah barzakh,
sunyi yang tak terlukiskan,
sepi yang tak bisa kau dengar,
tapi akan kau tempuh,
sebagaimana aku kini menunggu.
Tak ada malam,
tak ada siang,
hanya detik yang tak bisa kuhitung,
menanti panggilan tiupan sangkakala,
menuju perhitungan yang pasti.
Tubuhku telah kembali ke tanah,
tapi ruh ini masih menyimpan
getar doa orang-orang tercinta.
Setiap fatihah yang mengalir,
menjadi cahaya dalam gelap ini.
Setiap amal yang kutanam,
menjadi naungan dalam diam ini.
Aku tak tahu berapa lama,
tapi aku tahu:
janji Allah pasti benar.
Jika aku disayangi-Nya,
tempat ini akan jadi taman.
Jika aku lalai,
maka sempitlah liang ini
dengan sesal yang tak bisa ditebus.
Wahai engkau yang masih hidup,
jangan lupakan kami yang menunggu.
Karena doa dan amal darimu
adalah angin segar
di alam yang tak lagi mengenal usaha.
Sangat relate dengan realita kehidupan
BalasHapus