oleh Fian Amrullah Darmawan
Aku tidak pernah berhenti,
meski tak ada janji yang kau ikatkan padaku.
Tak ada kata cinta yang kau bisikkan,
tak ada genggaman tangan yang kau berikan.
Tapi aku tetap di sini,
mendoakanmu…
dalam sunyi yang bahkan tak kau dengar.
Setiap pagi,
kupinta pada Tuhan:
“Jaga dia, lindungi dia, sehatkan tubuh dan jiwanya.”
Karena mencintaimu
tak selalu harus datang membawa nama.
Kadang, cukup menyebut namamu dalam doa
tanpa kau tahu siapa yang menyebutnya.
Kalau suatu hari kau memilih jalan lain,
dan bukan aku yang kau tunggu di pelaminan—
tak apa.
Aku tetap akan bersyukur,
karena pernah mendoakan seseorang
dengan begitu tulus,
tanpa syarat,
tanpa imbalan.
Jika bukan aku yang datang,
biarlah namaku tetap hidup
dalam catatan langit
sebagai lelaki biasa
yang mencintaimu diam-diam,
tapi dengan penuh kesungguhan.
Karena cinta yang sejati,
bukan tentang siapa yang berhasil memiliki,
tapi tentang siapa yang tak pernah berhenti
mendoakan keselamatan orang yang dicintainya—
meski tak pernah bisa berjalan bersamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar