Sabtu, 10 Mei 2025

Hamba dan Takdir


Aku pernah bertanya:

Mengapa hidup tak selalu berjalan

seperti yang aku minta?


Tapi kini kutahu—

aku bukan penulis,

aku hanya pembaca

dari takdir yang sudah tercatat

sebelum aku dilahirkan.


Segala yang hilang dariku

bukan karena lupa,

tapi karena Allah sedang mengganti.

Segala yang datang padaku

bukan karena aku pantas,

tapi karena Allah sedang memberi.


Aku hamba,

dan hamba itu tidak memiliki—

bahkan dirinya sendiri.

Yang ada padaku hanyalah amanah,

yang bisa diambil kapan saja

tanpa pemberitahuan.


Maka aku belajar diam.

Menerima bukan berarti menyerah,

tapi pasrah pada kehendak

yang pasti lebih bijak

dari segala rencana manusia.


Takdir bukan musuh,

ia adalah undangan

untuk bersujud lebih dalam.

Dan dalam sujud itulah,

aku merasa paling hidup—

karena aku tahu,

aku bukan siapa-siapa,

kecuali seorang hamba

yang sedang pulang

ke jalan Tuhan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...