oleh Fian Amrullah Darmawan
Kamu mungkin tak ingat
hari itu kau menyapa langit dengan senyum,
dan aku,
diam-diam menyapa hatiku yang bergetar.
Kamu mungkin tak sadar
kau pernah menjatuhkan helaian rambut
saat tertawa kecil karena temanku bercanda,
dan aku,
menunduk pelan, pura-pura mencari sesuatu
padahal cuma ingin melihatmu lebih lama.
Kamu tak pernah tahu
betapa detak jantungku berubah tempo
hanya karena namamu disebut orang.
Kamu tak pernah tahu
aku mengganti rute pulang
hanya untuk tak sengaja bertemu.
Tapi aku selalu ingat.
Detail kecil yang bagimu biasa saja,
bagiku adalah lembaran kenangan
yang tak pernah aus dimakan waktu.
Aku ingat,
meski kamu lupa.
Dan mungkin,
aku akan tetap mengingat—
meski selamanya hanya aku yang merasa.
Karena cinta dari lelaki biasa
kadang tak perlu terlihat dramatis,
cukup mengendap dalam ingatan
dan mene
tap...
tanpa harus meminta balasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar