Syafaat Sang Kekasih
Kala dunia terasa sunyi
dan tak satu pun hati bisa kupeluk,
aku memejam
dan memanggil namamu,
Ya Rasulullah.
Engkau tak pernah kutemui dalam dunia,
namun namamu
selalu jadi pelipur lara dalam dada.
Dalam malam panjang,
aku berdoa—bukan hanya agar hidupku lapang,
tapi agar engkau
mengenal wajahku
di hari di mana semua wajah tertunduk.
Aku malu,
karena cinta ini kadang retak,
sholawatku tak setia,
air mataku lebih banyak
untuk dunia daripada akhirat.
Tapi aku yakin—
engkau kekasih yang tak berpaling,
yang akan menanti
siapa pun yang mencintaimu
dengan hati yang menganga rindu.
Ya Rasulullah,
di hari di mana tak ada naungan
kecuali kasih Tuhan,
izinkan aku dalam barisan itu:
yang engkau jamah dengan syafaat,
yang engkau peluk dengan doa,
yang engkau sambut
dengan senyuman yang
menghapus seluruh duka dunia.
Aku mencintaimu
karena Allah mencintaimu.
Dan karena itu,
aku berharap engkau mencintaiku—
sebagaimana engkau mencintai umatmu
yang lemah, rapuh,
tapi tak pernah berhenti berharap
padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar