Rida
Aku pernah bertanya:
kenapa yang kucintai diambil lebih dulu?
Kenapa takdir terasa tak adil
dan air mata tak kunjung kering?
Lalu malam menjawab pelan:
bukan tentang kehilangan,
tapi tentang kepemilikan yang keliru.
Segalanya hanya titipan—
ayah, ibu, saudara, anak, dunia.
Dan Tuhan sedang mengambil
apa yang sejak awal memang milik-Nya.
Rida bukan berarti tak berduka,
tapi tahu di balik duka,
ada kasih yang lebih besar
dari yang mampu kupahami.
Rida adalah ketika doa tak lagi memohon
agar takdir diubah,
melainkan agar hati dikuatkan
untuk mencintai yang sudah ditetapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar