Sebelum aku mengenal dunia,
sebelum mata ini terbuka,
sebelum lidah ini bisa mengeja nama,
aku telah bersaksi
di hadapan Rabb-ku:
"Engkau Tuhanku, aku bersaksi."
Janji itu di langit azali
diukir dalam nurani,
disaksikan para malaikat
dan dicatat dalam kitab yang tak mungkin dilupa.
Lalu aku lahir,
dan dunia menaburkan kabut—
aku lupa.
Lupa akan janji itu.
Lupa bahwa semua yang kutempuh
telah dituliskan,
dan aku telah setuju.
Tapi waktu berjalan,
dan luka mengingatkanku.
Kematian menegurku.
Kesedihan membangunkanku.
Dan hari itu pun tiba—
saat tubuhku membisu,
tanah menjadi pelukan terakhir,
dan ruhku kembali
ke tempat asalnya.
Di hadapan Rabb-ku
aku tiada bisa berdalih.
Jiwaku berkata:
"Ya Rabbi, aku telah tahu,
aku pernah bersaksi.
Segala yang terjadi,
bukan tanpa izin-Mu.
Aku hamba yang lupa,
tapi kini aku kembali."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar