Senin, 26 Mei 2025

Aku Tak Membawamu dalam Cerita Cinta, Tapi dalam Doa yang Panjang

 oleh Fian Amrullah Darmawan



Kadang dalam gelap yang sunyi,

aku berdoa tak seperti penyair,

tapi seperti hamba yang kehilangan kata

kecuali satu:

"Tolong."


Ya Tuhanku...

jangan permalukan aku

di hadapan perempuan yang kucintai.

Jangan biarkan matanya kecewa,

karena aku tak cukup dunia

untuk membungkus niat yang tulus ini.


Aku memohon,

bukakan pintu langit selebar-lebarnya—

agar rezeki turun seperti hujan

yang tak hanya membasahi tanah,

tapi menyuburkan harapan kami.


Bukakan perut bumi,

agar dari dalamnya muncul jalan-jalan yang tak kusangka.

Dari arah manapun—

utara, selatan, barat, timur,

biarlah datang berkah

yang tak hanya menghidupi,

tapi juga menyatukan.


Aku tak pernah meminta wanita itu datang

dengan cinta yang instan,

aku hanya ingin,

jika waktunya tiba,

aku bisa menjemputnya

bukan dengan tangan kosong,

tapi dengan jiwa penuh kesungguhan.


Karena aku tahu,

doa dari lelaki biasa

mungkin tak mengguncang langit,

tapi bisa mengetuk hati Tuhan

yang Maha Tahu—

bahwa ini bukan soal cinta semata,

tapi soal niat

u

ntuk membangun hidup bersama

dalam ridha-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...