Senin, 05 Mei 2025

Hari ke 5

 Hari kelima,

langit masih mendung dalam dadaku.

Suara adzan pun terasa lirih,

seperti rindu yang menggigil di balik tulang.


Aku masih bangun pagi dengan ilusi

kau akan duduk di meja makan,

tersenyum sambil minta tambah nasi.

Tapi nyatanya hanya sunyi

yang menyendokkan luka ke piring jiwa.


Ibuku belum berhenti menatap pintu,

seakan kau bisa pulang dari alam sana.

Ayah…

masih diam seribu doa,

menyeka air mata tanpa isak.


Hari kelima,

kami masih belajar menerima,

bahwa surga tak menunggu usia,

dan kematian tak pernah izin dulu.


Tapi aku percaya,

kau kini tenang dalam cahaya,

bermain di taman Tuhan

dengan baju putih dan senyum lega.


Doa kami tak akan putus, dik,

karena cinta

tak pernah pun

ya batas ruang

ataupun waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...