oleh ;Fian Amrullah Darmawan
Aku tak punya keberanian
untuk mengetuk pintumu,
bahkan untuk sekadar menyapa
dalam dunia yang terlalu ramai bagimu
dan terlalu sunyi bagiku.
Tapi aku punya langit,
yang tak pernah menertawai kegugupan,
yang mendengar tangis bahkan sebelum mata memerah.
Di situlah kusebut namamu,
tanpa embel-embel cinta,
tanpa tuntutan dimiliki,
hanya namamu,
lalu kulanjutkan dengan harap:
"Jaga dia, Tuhan... meski bukan aku yang mendampinginya."
Setiap malam,
doa-doa itu naik pelan
tanpa suara,
tapi aku yakin,
langit tak butuh volume tinggi untuk mengerti isi hati.
Aku tak menuntut kau datang.
Cukup kau bahagia,
itu saja sudah membuat lututku lemas dalam sujud yang syahdu.
Cinta lelaki biasa…
memang tak sekuat gempita,
tap
i doanya…
bisa menembus semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar