Jumat, 09 Mei 2025

Titik hampa

 

Ada satu titik

yang tak bisa dijelaskan oleh kata,

tak bisa dibeli oleh waktu

atau dicapai oleh gelar.


Ia hadir

setelah seluruh ambisi luruh,

setelah kehilangan demi kehilangan

menelanjangi jiwa

dari pakaian dunia.


Titik itu—

bukan tempat kalah,

tapi ruang bening

di mana aku tak lagi ingin menjadi apa-apa

kecuali hamba.


Di sana,

aku tidak lagi mengejar

melainkan menerima.

Tidak lagi berteriak

melainkan diam.

Karena dalam diam itu

aku mendengar paling jelas:

"Cukuplah Aku bagi-Ku,

dan cukuplah Aku bagimu."


Tak semua orang mau sampai ke sini,

karena dunia mengajarkan:

“Jadilah besar.”

Tapi Tuhan memanggil:

“Jadilah tunduk.”


Dan di titik hampa itulah

jiwa menjadi jernih.

Melihat dunia—sementara.

Melihat kehilangan—perjalanan.

Melihat hidup—titipan.


Dan melihat Allah,

sebagai satu-sa

tunya

yang benar-benar tak pernah pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...