Aku Tak Memiliki Apa-apa
Pernah aku menangis karena kehilangan,
karena dunia merenggut apa yang kupeluk erat:
ayah, ibu, adik, anak,
rencana, harapan, dan segala yang kupanggil “milikku”.
Aku mencakar langit dengan tanya,
mengapa diambil sesuatu yang begitu kucintai?
Mengapa hidup tak memberi jaminan
atas apa yang telah kutanam dengan doa?
Namun perlahan aku tersadar—
aku tak pernah benar-benar memiliki.
Segalanya hanyalah titipan,
dan tugas utamaku adalah menjaga,
bukan menggenggam.
Tuhan menitipiku jiwa-jiwa mulia
agar aku belajar mencintai tanpa mengikat,
merawat tanpa merasa berhak,
menangis tanpa memaki takdir.
Sebab ketika merasa memiliki,
kehilangan adalah luka.
Tapi ketika merasa dititipi,
kehilangan adalah pengembalian.
Dan kini, saat kutatap langit
dengan mata basah namun hati lapang,
aku tahu:
tak ada yang benar-benar hilang
bagi jiwa yang rela melepas
demi cinta yang lebih kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar