Jumat, 04 April 2025

Jalan sunyi

 "Senyap di Ketinggian 700mdpl"

Puncak watu geligir 99 

Di ujung sunyi bumi yang menjulang,

tenda kecilku berdiri bagai doa yang ditancap angin,

menghadap tebing waktu—curam, agung,

tempat malam menuliskan rahasia dalam diam.


Langit hitam membentang seperti jubah raksasa,

menyelimuti raga yang gemetar dalam kagum,

angin berbisik seperti sisa nyanyian purba,

melewati sela-sela jiwa yang terbuka.


Di bawah sana—dataran rendah—

kerlap-kerlip cahaya bagai kota yang bermimpi,

lampu-lampu kecil menari seperti kunang-kunang

yang lupa pulang ke rimba malam.


Tak ada suara, hanya detak dada dan desir ilalang,

malam menjadi pelukis tanpa warna,

melukis sunyi di atas kanvas udara

dengan kuas cahaya yang jauh dan malu-malu.


Aku duduk dalam pelukan semesta,

sendiri namun tidak sepi,

karena di tempat setinggi ini,

sunyi adalah sahabat yang paling jujur berbicara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...