Rencana yang Tertunda untuk Selamanya
Ada rencana yang kubuat dengan sungguh-sungguh—
kupanjatkan dalam doa,
kutulis dalam agenda,
kubagi dengan orang-orang terdekat
seolah dunia pasti ikut setuju.
Aku yakin waktunya akan tiba,
aku percaya jalannya akan terbuka.
Tapi rencana itu tak pernah jadi nyata.
Hari yang dinanti tak pernah datang,
dan langkah yang disiapkan tak pernah bisa melangkah.
Awalnya aku kecewa.
Merasa gagal, ditinggal, dihukum takdir.
Tapi waktu mengajari dengan sabar:
ada rencana yang ditunda
bukan karena tak penting,
tapi karena Tuhan tahu—
itu akan merusak diriku
jika diteruskan.
Tertundanya adalah bentuk perlindungan,
tertundanya adalah jawaban doa
yang dikabulkan dalam bentuk lain:
keselamatan.
Kini aku mengerti,
tak semua rencana yang batal
adalah kekalahan.
Sebagian adalah kemenangan
yang tak diumumkan di depan umum.
Rencana yang tertunda selamanya,
adalah jalan y
ang Tuhan lipat
agar aku tak tersesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar