Oleh: Fian Amrullah Darmawan
Manusia,
sebelum nafasnya terpisah dari raga,
andai ia punya satu gunung emas,
ia masih menginginkan dua.
Tak pernah cukup,
karena dunia bukan untuk dipuaskan—
melainkan untuk disyukuri,
dinikmati dengan hati yang mengerti.
Jika engkau punya banyak harta,
jangan biarkan hatimu tertawan.
Nikmati ia dengan berbagi,
sebab tangan yang memberi lebih tinggi dari tangan yang menerima.
Dan jika yang kau punya hanya sedikit,
temukan hikmah dalam setiap remah.
Sebab bahagia bukan soal jumlah,
tapi kedalaman rasa syukur yang tak pernah patah.
Inilah teknologi batin:
seni menikmati dunia dengan jiwa yang merdeka.
Melihat dunia,
namun tak tenggelam dalam cahayanya yang semu.
Jalan para pecinta bukan menolak dunia,
tapi memposisikannya sebagai alat—
untuk mencintai Allah,
dan memberi
makna pada setiap langkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar