Sabtu, 03 Mei 2025

Fatwa langit 2

 Ketika Doa Tidak Mengubah Takdir


Aku bersimpuh malam-malam,

melafazkan pinta yang sama,

berharap langit mendengar

dan bumi berubah arah.


Aku menangis—bukan karena tak percaya,

tapi karena berharap takdir bisa ditawar

dengan air mata yang jatuh dalam diam.


Namun pagi tetap datang,

dengan jawab yang berbeda:

bukan kesembuhan,

bukan keajaiban,

bukan apa yang kupinta—

tapi kekuatan untuk menerima.


Maka aku paham,

bahwa doa bukan kunci yang membelokkan garis-Nya,

tapi jendela kecil

yang membuka cahaya

untuk melihat dengan hati,

bukan dengan ingin.


Ternyata, ketika doa tidak mengubah takdir,

ia sedang mengubah aku—

dari yang memaksa

menjadi yang berserah.


Dan di situlah aku mulai mengerti:

bahwa Tuhan lebih ingin

menyembuhkan jiwaku,

daripada hanya menyelamatkan keinginanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...