oleh Fian Amrullah Darmawan
Senyummu...
tidak panjang,
tidak juga dibuat-buat,
tapi cukup untuk membuat hariku utuh,
meski tanpa satu kata pun darimu.
Ada cahaya dalam lengkung bibirmu,
yang membuat mataku lupa berkedip,
dan dadaku lupa bernapas sejenak.
Seolah semesta merestui detik itu
hanya untuk aku memandangi
tanpa kau sadari.
Dalam senyummu,
aku tenggelam pelan-pelan
seperti ombak kecil yang memeluk pasir
tanpa membuat ribut.
Aku tahu,
senyummu bukan untukku saja,
mungkin untuk dunia yang kau sapa setiap pagi.
Tapi biarlah aku merasa,
bahwa sekali saja—
senyum itu mampir karena aku lewat.
Tak perlu balas menatap,
tak usah tahu aku di sini.
Cukup izinkan aku mencintai
dari tempat yang tak mengganggu langkahmu,
dari hati yang tak pernah meminta,
hanya merindu…
dalam diam yang dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar