oleh Fian Amrullah Darmawan
Tuhan menitipkan 1x24 jam pada setiap jiwa,
tak ada yang lebih, tak ada yang kurang.
Sama rata, sama adil—
namun hasilnya tak pernah serupa.
Ada yang pagi hingga senja
menanam amal di ladang kerja,
sujud dalam diam,
menyeka peluh dengan dzikir yang dalam.
Ada yang sibuk menumpuk dunia,
rumah bertingkat, mobil berjajar—
namun hati kering seperti padang tak tersentuh hujan.
Dan ada yang…
terlena dalam gulita waktu kosong,
tergelincir oleh arus kelalaian,
hingga ia lupa bahwa detik-detik itu
adalah surat panggilan menuju keabadian.
Waktu tak pernah menunggu,
ia hanya berjalan,
dan mencatat setiap langkah,
dengan tinta yang tak bisa dihapus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar