oleh Fian Amrullah Darmawan
Jika semesta belum mengizinkan,
maka aku akan diam
tanpa menyalahkan waktu,
tanpa memaksa takdir berjalan lebih cepat dari doa-doaku.
Aku telah belajar
bahwa cinta bukan tentang siapa yang tercepat,
melainkan siapa yang paling taat
dalam menjaga perasaan tanpa melukai.
Tuhan tahu rinduku tak pernah padam,
tapi aku yakin,
Dia lebih tahu kapan waktu terbaik
untuk mempertemukan kita
dalam keadaan yang paling layak.
Aku tidak bertanya kapan,
karena setiap kali aku berdoa,
aku juga belajar menundukkan ego—
untuk tidak menyeret namamu dalam gelisah
yang bisa membuatmu lelah bahkan sebelum kita bersatu.
Jika Tuhan menyuruhku menunggu,
aku akan menunggu,
sambil memperbaiki diri,
sambil menyiapkan rumah yang tidak hanya beratap,
tapi juga penuh sakinah dan ridha-Nya.
Dan bila akhirnya kita bersua dalam satu akad,
aku tahu,
segala penantian ini bukan sia-sia—
melainkan jalan sunyi
menuju cinta yang dirahmati semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar