Fian Amrullah Darmawan
Aku mencintaimu seperti fakir mencintai Tuhan—
dengan tangan kosong, tapi dada penuh letupan.
Rinduku adalah zikir yang patah,
menggema di gua sunyi kesadaran,
di mana dendam bukan amarah,
melainkan luka karena tak bisa memberi.
Kau adalah cahaya di ujung sajadah lapar,
yang kusebut dalam sujud,
namun tak bisa kubeli
meski hanya dengan sebungkus nasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar