oleh Fian Amrullah Darmawan
Cinta,
adalah mata air dari langit,
yang menetes ke hati-hati kering dan sunyi,
mengubah lemah menjadi daya,
malas menjadi bara yang menyala.
Cinta,
tak tampak di mata, tapi terasa di dada,
mengalirkan semangat dari hal-hal sederhana:
tatapan penuh harap,
doa di antara diam,
peluk yang menguatkan jiwa yang hampir tenggelam.
Ketika sedih menghampiri,
cinta menjelma senyuman tanpa pamrih,
ia tak menghapus luka,
tapi membuat luka tak lagi sendirian.
Cinta,
mengajarkan santun tanpa merasa hina,
lemah lembut tanpa kehilangan harga,
mengalah bukan berarti kalah—
melainkan memberi ruang bagi cahaya menang tanpa melukai.
Itulah keajaiban cinta:
ia tak mengubah dunia,
tapi mengubah cara kita memandang dunia.
Dan dari situlah,
segala hal menjadi mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar