Jangan kau kira langit lupa
pada sebutir debu kedzaliman
yang kau tiupkan diam-diam
di sela doa-doa pura-pura.
Semesta mencatat,
tak dengan tinta, tapi dengan takdir.
Apa pun yang kau tanam
akan tumbuh —
baik itu bunga atau duri.
Sebutir niat jahat,
meski tersembunyi dalam senyuman manis,
akan kembali padamu
dengan luka di waktu yang tepat.
Karena hukum kehidupan
bukan soal siapa yang terlihat menang,
melainkan siapa yang tetap benar
di saat gelap maupun terang.
Kebaikan tak pernah sia-sia,
meski tak disambut sorak atau pujian.
Ia tumbuh menjadi pelindung
di kala badai datang tanpa peringatan.
Dan kedzaliman —
meski kecil,
meski dibungkus dalih dan kepintaran,
akan menagih balasan
yang sepadan.
Kualat bukan kutukan,
tapi pesan dari semesta:
jangan angkuh menginjak sesama,
sebab tanah yang kau pijak
bisa jadi saksi yang berdoa.
Maka bersihkan langkahmu,
jaga lidahmu,
tebarkan cahaya walau tak dilihat mata,
karena semua akan kembali —
tanpa kurang, tanpa lebih
pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar