Wahai Sang Kekasih yang tak pernah lelah mencinta,
namamu kusebut ribuan kali, hingga langit pun terbakar rindu-Nya.
Cintamu meresap ke tulang sumsumku,
lebih dahsyat dari api yang mencairkan gunung beku!
Aku haus, tapi hanya zikir-Mu yang sanggup memadamkan nyala,
karena dunia tak punya air yang mampu menyentuh dahaga jiwa.
Kucari wajah-Mu di balik daun yang jatuh,
dan kutemukan langit menunduk memanggil-Mu penuh keluh.
Cinta ini bukan cinta biasa,
ia adalah badai dalam dada yang tak bisa ditenangkan kata.
Jika Engkau jauh walau sedetik,
seluruh semesta dalam diriku akan retak, meledak, dan sirna seketik!
Duhai Yang Maha Lembut,
rengkuhlah aku dalam peluk-Mu yang tak berbatas waktu.
Karena jiwaku adalah debu,
yang hanya bersinar saat Engkau menatapn
ya satu detik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar