Senin, 21 Juli 2025

Asongan Surga

 Oleh: Fian Amrullah Darmawan



Aku bukan ahli ibadah,

bukan pula pewaris mimbar,

aku cuma asongan surga—

menggelandang di trotoar dunia,

menjajakan doa dengan tangan gemetar

dan wajah penuh malu.


Dosaku,

seperti pasir yang tak bisa kuhitung,

menghampar luas di pantai waktu

yang setiap hari digerus gelombang usia.


Aku tak punya banyak amalan,

hanya sesekali menangis di sajadah lusuh,

itu pun jika sempat—

karena kadang aku lebih sibuk

menghibur egoku daripada jiwaku.


Tapi aku percaya,

bahwa laut ampunan-Mu

tak pernah mengenal garis pantai.

Ia menelan alpha-ku

dengan kasih yang tak pernah padam,

walau aku terus-menerus lupa

cara meminta dengan benar.


Aku tidak berani memastikan surga,

sebab aku bukan hakim atas diriku sendiri.

Aku hanya bisa mengemis,

memohon ditampung di emperan rahmat-Mu

walau hanya jadi bayang-bayang

di antara para kekasih-Mu yang suci.


Karena hanya Engkau,

yang sanggup menjadikan

seorang pendosa tak tahu malu

sebagai tamu kehormatan

di istana keabadian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...