Tree logi puisi
Engkau adalah satu,
seperti matahari yang enggan terbit di hati selainku,
seperti bulan yang menolak bersinar di malam selain namamu.
Satu di hatiku —
seperti akar pada pohon rindu,
mencengkeram dalam, tak goyah oleh musim yang cemburu.
Satu di pikiranku —
bagai kabut pagi yang menyelimuti gunung ingatan,
hadirmu samar, tapi mendalam, tak bisa kulepaskan.
Satu di aliran darahku —
seperti sungai yang hanya mengenal satu muara,
kau adalah arah semua desir hasrat dan doa.
Satu di detak jantungku —
layaknya irama rahasia semesta yang tak bisa ditulis pujangga,
kau berdetak bersama takdir dan sukma.
Satu-satunya, engkau,
pusat dari tata surya jiwaku yang berputar,
pusat cahaya yang kuburu dalam gelap yang samar.
Cinta ini bukan angka, tapi takdir yang memilih satu,
dan seluruh hidupku
—
adalah jarak menuju kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar