Bukan karena gelar,
bukan karena sorban di kepala,
setiap jiwa yang bertanya—
berhak mengetuk pintu langit dengan Al-Qur’an di dada.
Tak perlu perantara,
hanya hati yang jujur dan fikiran yang merdeka,
membaca bukan sekadar huruf,
tapi menyelami laut makna yang tak pernah kering oleh zaman.
Firman Tuhan bukan milik golongan,
tapi anugerah bagi insan yang mencari jalan.
Diserapnya nur dari ayat-ayat suci,
seperti embun pagi menyucikan bumi.
Setiap huruf adalah undangan,
bagi yang rindu mengenal Tuhan.
Dan barangsiapa menyimak dengan hati,
akan sampai pada cinta sejati—
yakni Allah dan kek
asih-Nya, sang nabi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar