Sabtu, 05 April 2025

Nyanyian Rupiah di Tengah Perang Dagang"

Angin dolar datang bergegas,

menerjang pasar, menyapu bebas.

Tarif naik, dagang pun macet,

tapi pemerintah bilang, “Tenang, kami sudah rapat.”


Rapat digelar tiga kali sehari,

isi: selfie, kopi, dan strategi lari.

“Solusinya jelas,” seru sang pejabat,

“Doa bersama dan belanja hemat!”


Rupiah goyang ke angka tujuh ratus,

ekonomi lesu, rakyat terbatuk-batuk.

Tapi iklan TV tetap meriah,

“Diskon besar! Demi ekonomi pulih parah!”


Petani mengeluh, pabrik merintih,

harga bahan pokok naiknya bersih.

Namun di podium, suara lantang,

“Kita kuat, asalkan tetap senang!”


Sementara negara lain siapkan taktik,

kita sibuk bikin lomba TikTok klasik.

Menyanyi tentang kejayaan dulu,

padahal sekarang nasi hampir abu.


Dan di akhir tahun, pidato pun keluar:

“Kami berhasil bertahan... walau nyaris bubar.

Perang dagang ini tak mudah tentu,

tapi jangan lupa tersenyum, itu paling perlu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem relatifitas waktu

 Cara kerja berfikir otak manusia dibagi dua yaitu cara berfikir cepat dan cara berfikir lambat " Ini saya dah pernah dipublikasikan ol...