Kartini dalam Doa Senja
Di balik selendang yang jatuh tenang,
tersimpan nyala tak padam oleh zaman,
Kartini bukan bara yang membakar,
melainkan pelita yang menerang lembut, sabar.
Langkahnya tak menggemparkan dunia,
tapi menggetarkan sunyi para wanita,
yang lama terkunci dalam ruang bisu,
ia datang membawa kata—dan restu.
Tak ia cabik kodrat sebagai ibu,
tak ia buang makna tunduk pada satu,
tapi ia lukis makna baru dalam patuh,
bukan lemah—melainkan penuh.
Pada kepala keluarga ia bersimpuh,
bukan karena rendah,
tapi karena hati yang utuh.
Kartini, engkau teladan berbalut anggun,
memilih jadi bunga yang tak melawan angin,
namun mengharumkan musim,
dalam diam yang membebaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar