Dalam Segitiga Cinta ( l )
Di antara dua tangan yang kupeluk,
Ada satu langit yang tak pernah redup.
Kekasihku di bumi, Tuhan di langit,
Cintaku terbelah, namun tak ingin menyingkirkan satu pun dari langit.
Cintaku memang terbelah,
100% untuk Tuhan, dan 100% untuk kekasihku—tak ada sisa,
Karena cinta, bila tulus, tak kenal kurva.
Ia hadir penuh, bukan pecahan angka.
Dalam Segitiga Cinta (ll)
Tak kupilih satu di antara kalian,
Karena keduanya menanam akar dalam jiwaku yang paling dalam.
Dari Tuhan kutimba cahaya,
Dari kekasihku kurasa hangatnya rasa.
Kekasihku bukan penghalang ibadah,
Ia justru sajadah tempatku belajar sabar dan pasrah.
Dan Tuhanku bukan pencemburu cinta,
Ia justru sumbernya, yang mengalirkan rasa dari langit ke dada.
Di sinilah aku berdiri,
Pada simpul segitiga yang tak ingin kupisah-pisah.
Cinta spiritual dan duniawi bukan dua kutub berbeda,
Mereka satu napas, dalam tubuh cinta yang bernyawa.
11:14 wib 24-04-2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar