Pernah aku mendaki Mahameru,
menembus kabut dan beku yang menggigilkan tulang,
udara tipis mengiris nadi,
namun semua itu belum seberapa—
dibanding dingin sikapmu yang tak terbaca.
Kau bagai es yang tak mencair oleh mentari,
menatapku datar, seolah aku angin lalu,
tapi justru di situlah indahmu tersembunyi,
dalam ketegasan, dalam diam yang membisu.
Hatimu bukan salju yang gampang lumer,
tapi mutiara dalam cangkang keras dan tabah,
semakin sulit digapai,
semakin aku terpikat, tak ingin menyerah.
Kau bukan wanita biasa,
dinginmu bukan tanpa rasa,
kau ajarkanku jadi tangguh, tak mudah baper,
mencintaimu adalah latihan jiwa yang paling sabar.
Aku mencintaimu bukan karena kau hangat,
tapi karena di balik dingin itu ada cahaya yang kuat,
kau spesial, tak bisa dipeluk siapa saja,
tapi aku rela terluka demi bisa menjangkaunya.
"Najmanda Noor march quita "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar