Berenang di Lautan Najis
Aku berenang di lautan kata, bergelombang nista, beriak dusta. Tiap arus menggelayut bimbang, menjerat makna, menyesatkan arah.
Di samudra pekat penuh bisikan, keadilan karam, kejujuran tenggelam. Kata-kata kehilangan suaranya, terkontaminasi racun kepalsuan.
Namun kuayuh lengan dengan iman, meski gelap menelan pandangan. Di kejauhan, pantai masih ada, binar suci memanggil jiwa.
Ombak licik mencoba menelan, menyusup masuk di sela harapan. Namun tekadku takkan patah, menuju tepian cahaya nan ramah.
Bila pasirnya menghangatkan kaki, dan angin lembut membelai nurani, kusadari, lautan hanyalah ujian, agar jiwa temukan kepulangan.